Pantai Sanur Bali: Tujuan Wisata Tertua di Bali

Pantai Sanur Bali sudah menjadi ikon pariwisata Bali sebagaimana Pantai Kuta. Pantai ini terutama dikenal lantaran pemandangan sunrise atau matahari terbitnya. Walaupun terletak di bagian barat daya Pulau Bali, namun pantai ini terletak di sisi tenggara dari bagian itu, langsung berhadapan dengan Selat Badung dan Nusa Lembongan, Nusa Penida dan Nusa Ceningan.

Sumber di sini.

Jika kita berbicara tentang Pantai Sanur Bali, sebenarnya kita sedang berbicara tentang pantai-pantai yang terdapat di bagian tersebut. Misalnya, ada Pantai Sindhu, Pantai Matahari Terbit, Pantai Semawang, Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari. Semua pantai ini dihubungkan oleh Jalan Pantai Sanur. Jalan berpaving ini menyusur garis pantai sepanjang sekitar 5 kilometer, dari Jalan Hangtuah di utara hingga Pantai Mertasari di selatan.

Pantai Sanur Bali adalah resort atau tempat peristirahatan tertua dan merupakan desa tradisional terbesar di Pulau Dewata. Selain itu, pantai ini juga sarat dengan sejarah. Ketika Belanda menyerbu pada 1906, pasukannya mendarat di bagian utara pantai ini. Selama Perang Dunia II, pasukan Jepang memasuki Pulau Seribu Pura melalui pantai ini.

Walaupun terdapat banyak hotel, vila dan restoran, namun lingkungan di sekitar Pantai Sanur Bali terkesan sepi dan damai. Oleh karena itu turis asing yang sering kemari adalah turis yang berusia separuh baya, terutama yang datang dari Eropa. Secara umum, harga-harga di sini lebih mahal daripada Kuta namun lebih murah daripada di Seminyak.

Wilayah Desa dan Pantai Sanur Bali terletak di antara garis pantai dan Jalan By Pass Ngurah Rai. Di tengah-tengah, terdapat Jalan Danau Tamblingan yang membentang dari utara ke selatan dan dapat menjadi acuan bagi turis agar tidak tersesat.

Jalan Pantai Sanur yang menyusur garis pantai sering menjadi tempat untuk jogging atau bersepeda. Daya tarik lain dari Pantai Sanur Bali adalah pasar seni yang terletak di ujung utara Jalan Pungutan dan beachfront Art Market di ujung Jalan Hangtuah. Selain itu, masih ada Museum Lukisan La Mayeur, Prasasti Blanjong, dan tentu saja pasir pantai yang halus dan bersih.

Karena dekat dengan Denpasar, pada hari Sabtu dan Minggu biasanya penduduk Denpasar berwisata ke Pantai Sanur Bali.

Pantai Sanur Bali: Tempat-tempat Menarik

Pantai Sanur Bali terutama dikenal berkat pantainya yang berpasir putih dan pemandangan sunrise (matahari terbit). Jika air laut Selat Badung sedang surut, pantai itu tampak lebih luas dan memikat. Tapi Sanur juga memiliki daya tarik wisata lain, baik yang bersifat budaya dan sejarah maupun daya tarik yang bersifat lebih modern.

Pantai Sanur Bali: Festival Layang-layang Padang Galak

Salah satu daya tarik di Pantai Sanur Bali adalah festival layang-layang tahunan di Padang Galak. Padang Galak terletak di bagian utara kawasan Sanur, tepatnya di sebelah timur Jalan By Pass Ngurah Rai. Festival ini dilaksanakan setiap bulan Juli. Berbagai layang-layang raksasa, yang panjangnya bisa mencapai 10 meter, membuat semarak langit di atas pantai ini.
Sumber di sini.

Berbagai desa adat di Bali mengikuti festival layang-layang yang unik di Pantai Sanur Bali. Festival ini berasal dari tradisi masyrakat setempat yang ingin mengirim pesan kepada para dewa Hindu di langit agar menganugerahkan tanaman yang subur dan panen yang melimpah. Selain pada bulan Juli, layang-layang juga dapat disaksikan pada bulan Juni dan Agustus walaupun tidak dalam rangka festival.


Pantai Sanur Bali: Museum La Mayeur

La Mayeur Museum atau Musium La Mayeur merupakan bekas rumah kediaman pangeran dan pelukis impresionis Belgia, Adrian Jean La Mayeur.
Sumber di sini.

Untuk mencapai Museum La Mayeur, kita menyusur Jalan Hangtuah lalu berbelok kanan (ke arah pantai). Selanjutnya, kita mengikuti jalan berpaving yang menyusur garis pantai di Pantai Sanur Bali. Pintu masuk ke Museum La Mayeur dapat dilihat di sisi kanan jalan berpaving ini.

La Mayeur tiba di Pulau Dewata pada 1932 dan segera jatuh cinta kepada Pulau Seribu Pura. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan budaya di Pantai Sanur Bali dan menikahi Ni Polok, seorang penari Legong terkenal. Dia meninggal pada 1958. Untuk menghormatinya, rumah kediamannya dinyatakan menjadi museum seni rupa. Harga tiket masuk: Rp 10.000,-.

Pantai Sanur Bali: Mangrove Information Centre (MIC)

Sumber di sini.
Pusat pelestarian mangrove ini buka mulai jam 8 pagi hingga jam 4 petang. Lembaga ini melestarikan 600 hektar hutan mangrove (bakau) di bagian tenggara kawasan Sanur. Terdapat dua jalan berpapan untuk menikmati hutan mangrove ini.

Lembaga ini sangat gigih dalam memberikan pembelajaran tentang manfaat dan pelestarian hutan mangrove di sekitar Pantai Sanur Bali bagi siswa sekolah maupun pengunjung. Hutan mangrove ini sendiri sangat cocok sebagai tempat wisata alam bagi anak-anak maupun orang dewasa. Pemandangan pesisir masih asri karena hutan mangrove ini sangat lebat dan terjaga. Harga tiket masuk Rp 50.000,- dan biaya parkir Rp 50.000,-.

Pantai Sanur Bali: Pura Blanjong

Pura Blanjong terletak di Jalan Danau Poso, Blanjong, bagian selatan kawasan Sanur. Pura ini paling penting karena di sini terdapat prasasti Blanjong. Prasasti ini bercerita tentang seorang raja dari Pulau Jawa yang datang ke Bali pada abad ke-10 dan mendirikan kerajaan pertama di Pulau Bali.

Sumber di sini.


Pantai Sanur Bali: Pulau Serangan

Pulau Serangan terletak sekitar tiga kilometer di selatan kawasan Sanur yang dapat dicapai melalui Jalan By Pass Ngurah Rai. Dulu, pulau ini dipisahkan oleh selat sempit dari daratan utama sehingga orang yang hendak bersembahyang di Pura Sakenan di pulau ini harus naik sampan. Kini, Pulau Serangan dihubungkan dengan daratan utama oleh sebuah jembatan.

Pura Sakenan jaman dulu. Sumber di sini.
Pura Sakenan. Sumber di sini.

Di pulau ini terdapat Pusat Pelestarian dan Pendidikan Penyu di mana pengunjung dapat mempelajari tentang berbagai upaya pelestarian penyu. Pulau Serangan sendiri dulu, sebelum perdagangan penyu dilarang, merupakan pusat perdagangan penyu yang sangat penting untuk membuat banten (sesaji) dalam upacara agama Hindu di Bali.

Selain tempat-tempat menarik di Pantai Sanur Bali di atas, tentu masih banyak tempat-tempat menarik lain yang dapat dikunjungi di pantai ini.

Pantai Kute Bali: Pantai Kuta!

Pantai Kute Bali atau Pantai Kuta Bali? Sebenarnya pantai yang dirujuk oleh kedua nama ini sama. Hanya saja, mungkin orang terlalu sering menggunakan nama pantai ini dalam bentuk ucapan, bukan dalam bentuk tulisan. Jika diucapkan, maka “Kuta” akan terdengar seperti “Kute”. Jika dalam ucapan, tidak masalah. Tapi dalam tulisan, maka yang benar adalah “Kuta”.

Sumber di sini.

Apapun yang Anda maksudkan, Pantai Kute Bali memang paling terkenal di antara pantai-pantai yang lain di Bali. Bahkan, pantai ini menjadi semacam “standar”. Keindahan pantai-pantai lain sering diukur dengan cara membandingkannya dengan pantai ini. Bagaimana sunset-nya? Bagaimana pasirnya? Bagaimana keramaiannya? Bagaimana ombaknya? Apakah sama dengan pantai ini?

Pantai Kute Bali memang menyajikan daya tarik yang luar biasa, terutama hamparan pasir putih dan pemandangan sunset atau matahari terbenamnya. Sebenarnya, warna pasir di sini “relatif”. Maksudnya, jika Anda melihatnya pada siang hari, warnanya akan tampak putih-bersih. Namun, selepas tengah hari, cahaya matahari akan “mengubah” warna pasir tersebut menjadi cenderung coklat muda.

Menjelang matahari terbenam, warna pasir, air laut dan langit di arah barat hampir-hampir tidak bisa dibedakan di Pantai Kute Bali ini. Semuanya berwarna oranye, atau merah, atau kadang-kadang juga kuning membara. Sungguh obyek yang tepat untuk difoto. Tidak heran jika pantai ini selalu penuh pengunjung sepanjang tahun, baik dengan wisatawan asing maupun domestik.

Jika matahari telah tenggelam dan malam telah datang, Pantai Kute Bali masih memiliki pesona lain. Tepat di belakang dinding yang memisahkan pantai ini dari jalan utama, berbarislah tempat-tempat hiburan malam, bar, kafe, hotel, toko dan sebagainya yang mengundang perhatian banyak orang. Sebagian besar pengunjungnya adalah wisatawan mancanegara, terutama dari Australia.

Sumber dari sini.

Tapi, ada yang tidak menyenangkan dari Pantai Kute Bali, yaitu kebersihan. Banyak pengunjung, terutama wisatawan domestik, yang sembarangan saja membuang sampah di pantai ini. Dan, berbagai restoran, restoran dan hotel pun sering membuang sampah di area pantai ini, yang menimbulkan kerusakan bukan hanya pada pemandangan namun juga pada ekosistem alami