Pantai Sanur Bali terutama dikenal berkat pantainya yang berpasir putih dan pemandangan
sunrise (matahari terbit). Jika air laut Selat Badung sedang surut, pantai itu tampak lebih luas dan memikat. Tapi Sanur juga memiliki daya tarik wisata lain, baik yang bersifat budaya dan sejarah maupun daya tarik yang bersifat lebih modern.
Pantai Sanur Bali: Festival Layang-layang Padang Galak
Salah satu daya tarik di Pantai Sanur Bali adalah festival layang-layang tahunan di Padang Galak. Padang Galak terletak di bagian utara kawasan Sanur, tepatnya di sebelah timur Jalan By Pass Ngurah Rai. Festival ini dilaksanakan setiap bulan Juli. Berbagai layang-layang raksasa, yang panjangnya bisa mencapai 10 meter, membuat semarak langit di atas pantai ini.
Berbagai desa adat di Bali mengikuti festival layang-layang yang unik di Pantai Sanur Bali. Festival ini berasal dari tradisi masyrakat setempat yang ingin mengirim pesan kepada para dewa Hindu di langit agar menganugerahkan tanaman yang subur dan panen yang melimpah. Selain pada bulan Juli, layang-layang juga dapat disaksikan pada bulan Juni dan Agustus walaupun tidak dalam rangka festival.
Pantai Sanur Bali: Museum La Mayeur
La Mayeur Museum atau Musium La Mayeur merupakan bekas rumah kediaman pangeran dan pelukis impresionis Belgia, Adrian Jean La Mayeur.
Untuk mencapai Museum La Mayeur, kita menyusur Jalan Hangtuah lalu berbelok kanan (ke arah pantai). Selanjutnya, kita mengikuti jalan berpaving yang menyusur garis pantai di Pantai Sanur Bali. Pintu masuk ke Museum La Mayeur dapat dilihat di sisi kanan jalan berpaving ini.
La Mayeur tiba di Pulau Dewata pada 1932 dan segera jatuh cinta kepada Pulau Seribu Pura. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan budaya di Pantai Sanur Bali dan menikahi Ni Polok, seorang penari Legong terkenal. Dia meninggal pada 1958. Untuk menghormatinya, rumah kediamannya dinyatakan menjadi museum seni rupa. Harga tiket masuk: Rp 10.000,-.
Pantai Sanur Bali: Mangrove Information Centre (MIC)
Pusat pelestarian mangrove ini buka mulai jam 8 pagi hingga jam 4 petang. Lembaga ini melestarikan 600 hektar hutan mangrove (bakau) di bagian tenggara kawasan Sanur. Terdapat dua jalan berpapan untuk menikmati hutan mangrove ini.
Lembaga ini sangat gigih dalam memberikan pembelajaran tentang manfaat dan pelestarian hutan mangrove di sekitar Pantai Sanur Bali bagi siswa sekolah maupun pengunjung. Hutan mangrove ini sendiri sangat cocok sebagai tempat wisata alam bagi anak-anak maupun orang dewasa. Pemandangan pesisir masih asri karena hutan mangrove ini sangat lebat dan terjaga. Harga tiket masuk Rp 50.000,- dan biaya parkir Rp 50.000,-.
Pantai Sanur Bali: Pura Blanjong
Pura Blanjong terletak di Jalan Danau Poso, Blanjong, bagian selatan kawasan Sanur. Pura ini paling penting karena di sini terdapat prasasti Blanjong. Prasasti ini bercerita tentang seorang raja dari Pulau Jawa yang datang ke Bali pada abad ke-10 dan mendirikan kerajaan pertama di Pulau Bali.
Pantai Sanur Bali: Pulau Serangan
Pulau Serangan terletak sekitar tiga kilometer di selatan kawasan Sanur yang dapat dicapai melalui Jalan By Pass Ngurah Rai. Dulu, pulau ini dipisahkan oleh selat sempit dari daratan utama sehingga orang yang hendak bersembahyang di Pura Sakenan di pulau ini harus naik sampan. Kini, Pulau Serangan dihubungkan dengan daratan utama oleh sebuah jembatan.
 |
Pura Sakenan jaman dulu. Sumber di sini. |
 |
Pura Sakenan. Sumber di sini. |
Di pulau ini terdapat Pusat Pelestarian dan Pendidikan Penyu di mana pengunjung dapat mempelajari tentang berbagai upaya pelestarian penyu. Pulau Serangan sendiri dulu, sebelum perdagangan penyu dilarang, merupakan pusat perdagangan penyu yang sangat penting untuk membuat banten (sesaji) dalam upacara agama Hindu di Bali.
Selain tempat-tempat menarik di Pantai Sanur Bali di atas, tentu masih banyak tempat-tempat menarik lain yang dapat dikunjungi di pantai ini.